Penetapan awal
Ramadhan dan Syawal oleh PP Muhammadiyah berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal yang
dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, ditandatangani oleh
Ketua umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan Sekretaris umum PP Mummadiyah
Danarto, seperti tertuang dalam Maklumat No.04/MLM/I.0/E/2013 tentang Penetapan
Hasil Hisab Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah 1434 H tertanggal 23 Mei 2013.
Menurut
maklumat itu, ijtimak jelang Ramadan 1434 H terjadi pada hari Senin Pon, 8 Juli
2013 M pukul 14:15:55 WIB. Tinggi bulan pada saat terbenam Matahari di
Yogyakarta ( + : : -07" 48, dan ),: 110o 21, BT ) *0o 44' 59" (hilal
sudah wujud). Pada saat Matahari terbenam tanggal 8 Juli 2013 M (hari Senin),
di sebagian wilayah barat. Kemudian, Indonesia hilal sudah wujud dan di
sebagian wilayah timur Indonesia belum wujud.
Dengan
demikian, garis batas wujudul hilal melewati wilayah Indonesia dan membagi
wilayah Indonesia menjadi dua bagian.
"1
Ramadhan 1434 H jatuh pada Selasa Wage, 9 Juli 2013".
Selain
itu, ijtimak jelang Syawal 1434 H terjadi pada hari Rabu Pon, 7 Agustus 2013 M
pukul 04:52:19 WIB. Tinggi bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta ( 0
: -07" 48, dan l": l l0o 21, BT ) : *03o 54' ll" (hilal sudah
wujud) dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam matahari itu, bulan
berada di atas ufuk.
"1
Syawal 1434 H jatuh pada Kamis Wage, 8 Agustus 2013".
Berdasarkan
penetapan ini, kemungkinan akan terjadi perbedaan awal puasa Ramadhan. Sebelumnya, Badan Hisab Rukyat
Provinsi Sumatra Utara telah memutuskan awal Ramadhan 1434 Hijriyah/2013 Masehi
jatuh pada Rabu, 10 Juli 2013 dan 1 Syawal 1434 H/2013 M jatuh pada Kamis, 8
Agustus 2013. Meskipun demikian, Badan Hisab Rukyat (BHR) Sumut mengimbau umat Islam
untuk menunggu sidang itsbat Menteri Agama RI.
"Penetapan
awal Ramadhan dan awal Syawal tetap saja ada potensi perbedaan. Namun
masyarakat diimbau dapat menyikapi perbedaan itu secara arif dan bijaksana.
Jangan sampai ada keributan dan konflik," kata H.Arso, Ketua BHR Sumut.
Dalam
keterangan pers di laman Kemenag Sumut, Ketua Badan Hisab Rukyat Sumut, H.Arso
mengatakan awal Ramadhan 1434 H jatuh pada Rabu, 10 Juli 2013 berdasarkan pada
ijtimak awal Ramadhan 1434 H terjadi pada Senin, 8 Juli 2013 pukul 4j 14m 05d
WIB.
"Ketika
matahari terbenam pada hari terjadinya ijtimak, di seluruh Indonesia tinggi
hilal antara : -000 47’ 19” s.d. +000 16’ 51” (belum memenuhi kriteria imkan
rukyat +20) berdasarkan pada ikmal Sya’ban 1434 H," katanya.
Dia
menambahkan adapun 1 Syawal 1434 H jatuh pada Kamis, 8 Agustus 2013 berdasarkan
ijtimak awal Syawal 1434 H terjadi pada Rabu, 7 Agustus 2013 pukul 04j 05m 33d
WIB.
"Ketika matahari terbenam pada hari terjadinya ijtimak, di seluruh Indonesia tinggi hilal sudah berada di atas ufuk antara : +010 59’ 45” s.d. +030 23’ 09” (telah mencapai kriteria imkan rukyat +020) berdasarkan pada kriteria imkan rukyat," tuturnya
"Ketika matahari terbenam pada hari terjadinya ijtimak, di seluruh Indonesia tinggi hilal sudah berada di atas ufuk antara : +010 59’ 45” s.d. +030 23’ 09” (telah mencapai kriteria imkan rukyat +020) berdasarkan pada kriteria imkan rukyat," tuturnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar