Pengertian Rohani Islam (ROHIS)
Rohis berasal dari kata "Rohani" dan "Islam", yang berarti sebuah lembaga untuk memperkuat keislaman. Rohis biasanya dikemas dalam bentuk ekstrakurikuler (ekskul). Padahal fungsi Rohis yang sebenarnya adalah forum, mentoring, dakwah, dan berbagi. Susunan dalam rohis layaknya OSIS,
di dalamnya terdapat ketua, wakil, bendahara, sekretaris, dan
divisi-divisi yang bertugas pada bagiannya masing-masing Rohis umumnya
memiliki kegiatan yang terpisah antara anggota pria dan wanita hal ini
dikarenakan perbedaan muhrim di antara anggota. kebersamaan dapat juga
terjalin antar anggota dengan rapat kegiatan serta kegiatan-kegiatan di
luar ruangan. utama rohis mendidik siswa menjadi lebih islami dan
mnegenal dengan baik dunia keislaman, dalam pelaksanaannya anggota rohis
memiliki kelebihan dalam penyampaian dakwah dan cara mengenal Allah
lebih dekat melalui alam dengan tadzabur alam, hal itu karena dalam
kegiatannya rohis juga mengajarkan hal tersebut. Rohis selalu
mendekatkan anggotanya kepada Allah SWT, dan menjauhkan anggotanya dari
terorisme, kesesatan, dsb.
Rohis manfaatnya sangat luar biasa, ketika banyak masalah kita bisa
berbagi ke sahabat kita lewat Qodoya (salah satu acara dalam mentoring)
dan mendapatkan banyak solusi dari sahabat kita yang seiman. ana
mersakan itu. ana pun banyak teman di rohis ini. dan berbagai macam rupa
orang kita bertatap muka. tapi belkangan ini anggota rohis semakin
sedikit (berkurang peminatnya). tapi perjuangan harus tetap kita
teruskan yakinlah Allah bersama kita. saya jadi ingat janji Allah dalam
Al-Qur'an "Barang siapa menolong agama Allah, niscaya Allah akan
menolong kita". tetap semangat dan terus berjuangan kebenaran harus kita
tegakan.
Salah satu cara meluruskan pemahaman keliru terhadap ajaran agama adalah dengan
berdakwah. Bisa dimulai dari lembaga-lembaga pendidikan. Rohis misalnya. Rohis atau
Rohaniawan Islam mulai menjamur di sekolah-sekolah maupun perguruan
tinggi sebagai kegiatan ekstra agama. Melalui Rohis, siswa dan siswi
digembleng menjadi pribadi berIMTAQ, intelek serta bermutu. Banyak juga
kegiatan sosial yang diselenggarakan Rohis sekolah dan kampus sehingga
sensitivitas dan kepedulian mereka terhadap problem sesama pun
meningkat.
Sayang sekali tak semua siswa dan siswi menerima dengan positif. Banyak cacian miring menerpa aktivis Rohis ketika berlayar di lautan dakwah. Kampungan dan tidak gaul. Kata-kata itu sudah biasa menghiasi telinga mereka. Jilbab besar yang dipakai muslimah menutup aurat selalu menjadi pembicaraan. Seolah-olah penampilan dan kegiatan yang mereka lakukan untuk menegakkan syariat Islam sudah ketinggalan zaman.
Zaman sekarang ini banyak yang pandai ilmu eksakta tetapi tak mengerti ajaran agama. Pemberian pendidikan formal tidak seimbang kadarnya dengan pendidikan agama. Kondisi ini memunculkan manusia-manusia pandai yang sombong, manusia-manusia yang tidak peduli terhadap lingkungan sekitar. Cepat atau lambat hal ini memicu kehancuran bangsa.
Kejayaan suatu bangsa mampu terwujud ketika sumber daya alam melimpah dipadu sumber daya manusia yang berkualitas. Kualitas sumber daya manusia ditentukan pendidikan formal dan non formal sejak dini. Pendidikan formal diperoleh di sekolah. Sedangkan pendidikan non formal tentang karakter dan intelektualitas rohani didapat dari keluarga. Bagi mereka yang semasa anak-anak kurang mendapat perhatian penuh dalam hal pemahaman agama, bisa mulai memperbaiki dan mendalami ajaran Islam melalui kegiatan Rohis sekolah atau kampus. Jadi peran Rohis sangat berpengaruh sekali terhadap peningkatan kualitas IMTAQ generasi penerus bangsa.
Sayang sekali tak semua siswa dan siswi menerima dengan positif. Banyak cacian miring menerpa aktivis Rohis ketika berlayar di lautan dakwah. Kampungan dan tidak gaul. Kata-kata itu sudah biasa menghiasi telinga mereka. Jilbab besar yang dipakai muslimah menutup aurat selalu menjadi pembicaraan. Seolah-olah penampilan dan kegiatan yang mereka lakukan untuk menegakkan syariat Islam sudah ketinggalan zaman.
Zaman sekarang ini banyak yang pandai ilmu eksakta tetapi tak mengerti ajaran agama. Pemberian pendidikan formal tidak seimbang kadarnya dengan pendidikan agama. Kondisi ini memunculkan manusia-manusia pandai yang sombong, manusia-manusia yang tidak peduli terhadap lingkungan sekitar. Cepat atau lambat hal ini memicu kehancuran bangsa.
Kejayaan suatu bangsa mampu terwujud ketika sumber daya alam melimpah dipadu sumber daya manusia yang berkualitas. Kualitas sumber daya manusia ditentukan pendidikan formal dan non formal sejak dini. Pendidikan formal diperoleh di sekolah. Sedangkan pendidikan non formal tentang karakter dan intelektualitas rohani didapat dari keluarga. Bagi mereka yang semasa anak-anak kurang mendapat perhatian penuh dalam hal pemahaman agama, bisa mulai memperbaiki dan mendalami ajaran Islam melalui kegiatan Rohis sekolah atau kampus. Jadi peran Rohis sangat berpengaruh sekali terhadap peningkatan kualitas IMTAQ generasi penerus bangsa.
Jadi simpulan dari paparan di atas adalah sebagai penjelas dan penegas menolak anggapan miring tentang ROHIS yang merupakan sarang teroris atau organisasi yang melahirkan teroris. Islam sendiri tidak pernah mengajarkan kekerasan, justru Islam lahir untuk memberikan rahmat bagi seluruh alam tanpa terkecuali. Hakekat hidup manusia adalah untuk mencari kebahagian, apakah demi kebahagian yang kita inginkan harus mengorbankan kebahagiaan orang lain? sungguh kita adalah makhluk Allah yang bertabat dengan derajat yang tinggi.(Kun,cmp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar